Musa – Arti Melayani

Musa adalah salah satu tokoh yang sangat dikagumi. Namanya bukan hanya disebut dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, namun hingga kini banyak orang tua menamakan anaknya Musa dengan harapan agar anak mereka menjadi seperti Musa. Salah satu hal yang dapat kita pelajari dari Musa adalah bagaimana seharusnya melayani.

Metika menyadari bahwa dia adalah bagian dari orang Ibrani, maka Musa dengan caranya sendiri berusaha melayani dan membela umat Tuhan. Ketika ada orang Mesir menganiaya orang Ibrani, maka Musa membelanya dengan membunuh orang Mesir itu. Itulah cara Musa untuk menunjukkan bakti dan pembelaannya kepada bangsanya. Hal itu juga yang mengakibatkan Musa harus lari meninggalkan istana Mesir dan kehilangan haknya sebagai anak putri Firaun.

Setelah sekian lamanya hidup mulai tenang di padang gurun Midian, Allah menampakkan diri dan memanggil Musa untuk kembali ke Mesir dengan tugas membawa orang Israel ke tempat yang Tuhan tunjukkan. Dari panggilan ini, ada beberapa proses yang Musa harus alami dan tahu apa artinya melayani sesuai panggilan Tuhan

Pertama, Musa Dibebaskan Dari Kehidupan Dosa

Kehidupan Musa di Mesir digambarkan sebagai menikmati kesenangan akan dosa (Ibrani 11:24). Karena itu Musa lebih suka menderita bersama umat Allah. Ini adalah sebuah gambaran yang membedakan apa yang dilakukan Musa untuk umat Tuhan ketika di Mesir dan apa yang akan dilakukan untuk umat Tuhan setelah dipanggil oleh Tuhan, yaitu terlepas dari kehidupan dosa.

Kedua, Musa Sedang Melayani Allah yang Kudus

Ketika Allah menampakkan diri kepada Musa dalam Keluaran 3, satu hal yg Allah ingatkan kepada Musa adalah agar menanggalkan kasutnya karena tempat itu adalah kudus. Tempat itu menjadi kudus karena kehadiran Allah yang kudus. Ini menjadi penting bagi seorang yang akan melayani. Bukan saja harus dilepaskan dari ikatan dosa tetapi juga tetap hidup dalam kekudusan karena sedangn melayani Allah yang kudus.

Ketiga, Melayani adalah Melakukan Sesuatu Mewakili Allah

Dalam Keluaran 3, Allah bukan hanya menyatakan rencana-Nya tapi juga keputusan-Nya untuk mengutus Musa melakukan sesuatu bagi umat-Nya. Musa diutus melakukan apa yang Allah perintahkan. Kesepuluh tulah yang terjadi di Mesir dan mujizat yang terjadi di padang gurun, semuanya terjadi karena Musa melakukan apa yang Allah perintahkan. Inilah arti sebuah pelayanan, melakukan apa yang Allah ingin kita lakukan, bukan apa yang kita senangi.

Keempat, Allah Tidak Pernah Salah Dalam Memilih Seseorang

Dari alasan Musa, kita dapat melihat begitu banyak kelemahan Musa. Sebenarnya tidak ada satupun yang bisa dibanggakan oleh Musa untuk melakukan tugas yang Allah berikan. Demikian pula kita, tidak ada satupun yang kita bisa banggakan jika kita bisa melayani. Kesempatan melayani adalah anugerah bukan karena kita ada kelebihan. Tapi Allah tidak pernah salah memilih kita dalam melayani. Karena itu jika ada kesempatan, ambillah kesempatan untuk melayani sebagai anugerah.

Tuhan memberkati

Pdt. Dr. Johan Kusmanto