Bersatu Untuk Harapan Yang Sama

Yohanes 17:20-26

Oleh : Ev. Timothy Hoe, B.Th

Tema bulan ini adalah “Bersatu Untuk Harapan Yang Sama” dan perenungkan di bulan ini adalah berkaitan dengan kesatuan ini. Untuk apa kesatuan ini? Untuk harapan yang sama, harapan itu seperti apa. Mungkin kita lebih banyak membahas tentang persekutuan kita atau mungkin kelompok kita atau relasi kita dengan orang lain. Bagaimana kita bisa merasakan kesatuan itu. Apakah itu sesuai dengan apa yang diajarkan oleh Tuhan. Di pasal 1 ini adalah doa Tuhan Yesus sebelum Dia mati di atas kayu salib. Dan di dalam doa ini kita bisa melihat, di awalnya para murid mengenal Tuhan dan Allah Bapa.

Ayat 11 di sebutkan juga supaya mereka bisa bersatu. Dan semua ini diawali dengan meminta Tuhan untuk memberikan sukacita yang memenuhi murid-murid. Melindungi mereka dari yang jahat. Dua bagian ini lebih banyak membahas tentang hal-hal yang hanya Tuhan yang bisa memberikannya. Sukacita, perlindungan yang sejati dari Tuhan. Di ayat 20-21 kita bisa belajar tentang kesatuan. Bersatu adalah suatu kehendak Tuhan kepada murid-murid. Tapi bukan hanya kepada para murid saat itu. Di ayat 20 “Dan bukan untuk Ini saja Aku berdoa, tetapi juga untuk orang-orang, yang percaya kepada-Ku oleh pemberitaan mereka; Jadi termasuk kita semua yang percaya kepada Tuhan Yesus. Semua orang yang percaya kepada Tuhan bisa bersatu. Kalau kita tidak menjaga kesatuan itu sebenarnya kita sedang melakukan sesuatu yang tidak menyenangkan hati Tuhan. Karena Tuhan tidak mau kita merusak kesatuan itu. Pertanyaanya adalah bagaimana menjaga persatuan itu.

Di ayat 21 kita akan mendapati bahwa tujuan kesatuan itu untuk apa. “Supaya mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa, di dalam Aku dan Aku didalam Engkau, agar mereka juga di dalam Kita, supaya dunia percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku” Apa artinya, supaya dunia percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku? Artiny supaya orang di luar sana boleh mengenal dan percaya kepada Tuhan. Kalau kita menjaga kesatuan itu, orang di luar sana akan melihat dan percaya Tuhan. Kesatuan itu untuk membuat orang lain bisa percaya bahwa Allah Bapa yang mengutus Tuhan Yesus sebagai juruselamat kita. Apakah kesatuan kita membuat orang lain mau percaya kepada Tuhan. Kesatuan itu bukan berarti kita semua harus sama. Yang kita inginkan adalah meskipun kita berbeda tapi kita berusaha serupa dengan Tuhan Yesus sama seperti Tuhan Yesus maka ketika orang lain melihat kesatuan kita mengenal Tuhan. Apakah kita memiliki kerinduan yang sama. Kesatuan ini ditunjukkan bahwa, seperti yang tertulis dalam ayat 21 Tuhan Yesus katakan, ini sama seperti Allah Bapa dan Tuhan Yesus sendiri. Jadi bagaimana kita bisa mengerti dengan hal ini. Kita bisa melihat eratnya relasinya. Relasi Tuhan Yesus dan Allah Bapa begitu eratnya, begitu dekat. Begitu juga dengan kita, relasi kita dengan Tuhan itu dekat. Tujuan utamanya adalah orang luar yang melihat kesatuan kita ini bisa percaya kepada Tuhan. Yang kedua, seharusnya kesatuan ini membuat orang dalam lingkaran ini, semakin mengenal Tuhan.

Jadi satu hal yang bisa kita pikirkan adalah persekutuan kita apakah membuat kita semakin semakin dekat kepada Tuhan. Apakah kita mau beribadah, semakin banyak membaca Firman Tuhan, apakah kita mau semakin banyak berdoa. Apakah persekutuan ini sungguh-sungguh membuat kita semakin dekat kepada Tuhan atau sebaliknya. Relasi yang kita miliki justru membuat kita jauh dari Tuhan. Kalau seperti itu, berarti kita tidak melakukan apa yang Tuhan inginkan. Karena kesatuan yang Tuhan inginkan bukan hanya membuat orang lain melihat kita dan langsung percaya kepada Tuhan di dalam itu kita sendiri seharusnya membuat kita sendiri semakin dekat kepada Tuhan. Kesatuan itu ternyata bukan hanya berbicara tentang relasi kita semakin dekat, saling memperhatikan, saling mengasihi, bukan hanya itu saja. Tapi diantara kita sendiri seharusnya mendorong kita semua untuk semakin dekat kepada Tuhan. Semakin membuat kita bertumbuh dekat kepada Tuhan. Itulah kesatuan yang Tuhan inginkan di dalam kita. Karena kesatuan ini di dalam Tuhan. Apakah persekutuan yang kita miliki sungguh membuat kita mengenal Tuhan. 

Di ayat 22, kesatuan itu di dasarkan oleh kemuliaan yang Tuhan berikan. Kemuliaan ini menjadi dasar untuk kita bisa menjadi satu. Kemuliaan ini berbicara tentang kita yang percaya kepada Tuhan mendapat satu identitas yang mulia yaitu umat Allah, anak Allah. Dan seharusnya karena ini membuat kita jadi satu. Kesatuan ini bukan berdasarkan warna kulit, bukan karena tempat asal kita. Bukan karena Pendidikan kita. Bukan karena apa yang kita suka. Kesatuan ini berdasarkan karena kita sama-sama adalah anak-anak Tuhan.

Bersatu untuk harapan yang sama, bersatu, seharusnya membuat kita untuk mendekat kepada Tuhan karena kita adalah anak-anak Tuhan untuk harapan yang sama yaitu membuat orang lain untuk bisa percaya kepada Tuhan. Itulah kesatuan yang kita belajar dari doa Tuhan Yesus. Apakah kita membangun kesatuan seperti itu, baik di dalam gereja kita, dalam kelompok kita, keluarga kita, untuk membuat orang lain mau percaya kepada Tuhan. Apakah kita memiliki kesatuan itu, apakah kita telah membangun kesatuan itu.