Terus Berapi-api Memuji Tuhan

Kisah Para Rasul 16:19-34

Oleh : Ev. Tim Hoe, B.Th

Belajar dari kisah ini, apa dampaknya kalau kita memiliki semangat untuk terus memuji Tuhan. Mengapa kita harus memuji Tuhan dalam kehidupan kita, apa yang akan kita lihat. Dimulai dari ayat 19 “Ketika tuan-tuan perempuan itu melihat. Pertanyaan pertama adalah siapakah tuan-tuan perempuan ini. Kalau kita lihat di dalam ayat 13-18, Paulus dan Silas pada saat itu ada di Filipi. Dan pada saat itu mereka pergi ke tempat sembayang dan ada seorang perempuan yang bernama Lidia yang akhirnya percaya kepada Tuhan. Dan kemudian mereka pergi lagi ketempat yang sama dan bertemu dengan seorang hamba perempuan yang mempunyai roh tenung. Roh ini yang membantu tuan-tuan perempuan itu untuk bisa mendapatkan penghasilan yang besar. Jadi hamba perempuan ini sangat penting bagi mereka. Paulus dan Silas bertemu dengan perempuan ini dan dia mengikuti mereka dan berseru-seru (ayat 17). Ini adalah sebuah promosi yang cukup bagus. Tapi di sisi yang lain sebenarnya yang menjadi masalah selanjutnya di ayat 18. Dalam arti mungkin teriakan ini bukan hanya teriakan biasa yang sering kali kita dengar tapi teriakan ini mungkin terlalu berlebihan. Di situlah Paulus mengusir roh itu. Karena kehilangan roh inilah akhirnya tuan-tuan perempuan ini tidak mendapat lagi penghasilan dan mereka menangkap, menyeret Paulus dan Silas dan menghadapkan kepada penguasa(ayat 19). Ini adalah latar belakangnya. Di ayat 20-21, tuduhan untuk Paulus dan Silas sudah mereka utarakan. Pertanyaan saya apa kaitanya dengan apa yang terjadi sebelumnya. Paulus mengusir roh sebenarnya membuat hamba perempuan menjadi baik. Tetapi tuduhan mereka tidak berkaitan dengan apa yang dilakukan oleh Paulus sebenarnya. Tapi Paulus dan Silas dituduh seperti itu. Banyak orang yang menentang mereka. Mereka menghadapi masalah-masalah yang sebenarnya tidak terjadi karena mereka sendiri tapi karena mereka melakukan yang benar akhirnya menghadapi masalah tersebut.

Di ayat 22-23, mereka dianggap penjahat-penjahat yang serius. Mereka melakukan yang benar tapi mereka di lihat sebagai penjahat yang serius. Apa yang kita bisa lihat dari sini, yang bisa kita pelajari pada bagian pertama ini. Bagi saya yang kita bisa lihat adalah mau tidak mau masalah itu akan kita harus hadapi. Mau tidak mau masalah itu akan terjadi. Bisa jadi kehidupan kita baik saja semuanya, bisa jadi kita melakukan semua, segala kebaikan yang kita bisa lakukan dalam kehidupan kita. Tetapi tetap kita akan menghadapi masalah. Paulus dan Silas melakukan yang baik, tapi mereka menghadapi masalah. Belum lagi menghitung masalah yang kita buat sendiri. Mau tidak mau masalah itu kita harus hadapi. Begitu banyak masalah yang akan terjadi di dalam kehidupan kita. Kita harus mampu dalam hal itu, jangan sampai kita tidak mengaku bahwa ada masalah dan menganggapnya tidak ada masalah dan membiarkannya. Kita harus tahu, sadar bahwa ada masalah yang harus kita hadapi. Baru kita bisa menyelesaikan masalah. Masalah itu pasti ada. Pertanyaanya adalah bagaimana sikap kita menghadapi masalah itu. Yang pertama yang bisa kita lihat adalah mau tidak mau kita ada salah. Yang harus kita pikirkan adalah sikap kita, bagaimana menghadapi masalah-masalah itu. Itulah kunci yang kita harus belajar.

Ayat 24, kepala penjara mengikuti perintah. Dan di ayat 25, terhadap seperti itu Paulus dan Silas mereka memilih untuk berdoa dan menyanyi puji-pujian kepada Allah. Pujian yang mereka lakukan tidak di catat seperti apa tapi yang kita tahu adalah semangat mereka berdoa, semangat mereka menyanyi yang membuat orang-orang hukuman lain mendengar mereka.Semangat mereka membuat orang lain juga bisa mendengar. Mereka berapi-api memuji Tuhan. Dengan seperti itu terjadi sesuatu seperti yang tertulis di ayat 26. Terjadi mujizat yang luar biasa. Satu pertanyaan yang harus kita renungkan, misalnya kalau Paulus dan Silas tidak berdoa, tidak memuji Tuhan, apakah ada gempa bumi? Tapi saya pikir adalah kalau misalnya mereka tidak menyanyi pun Tuhan bisa pakai cara yang sama untuk menyelamatkan mereka. Pertanyaannya, apa pentingnya mereka berdoa dan menyembah Tuhan pada saat itu. Itu menolong mereka, membuat mereka akhirnya merasakan sukacita yang luar biasa yang tidak bisa dirasakan orang lain. Mereka bisa merasakan sukacita yang luar biasa. Mengambil bagian itu membuat kita merasakan sukacita yang berbeda. Bagi saya ini adalah hal yang sama. Paulus dan Silas mungkin mereka tidak perlu berdoa atau tidak menyembah Tuhan dan terjadi gempa bumi itu. Tapi karena mereka berdoa, menyembah Tuhan akhirnya mereka merasakan sukacita yang luar biasa. Itulah cara mereka untuk menghadapi masalah-masalah yang ada, yang akhirnya membuat mereka bukan bergumpul bukan hanya fokus pada kesedihan yang mereka hadapitetapi merekafokus kepada Tuhan yang membuat mereka tetap sukacita menghadapi masalah. Pertanyaannya, apakah saya mau seperti itu. Apakah kita mau menghadapi masalah dengan cara yang benar. Apakah kita mau menghadapi masalah. Mungkin kita bergumul tapi tetap saya mau memuji Tuhan supaya waktu kita menghadapi masalah kita bukan hanya fokus pada hal-hal yang membuat kita sedih atau fokus pada masalah tapi fokus kepada Tuhan. Itulah pentingnya doa dan pujian didalam kehidupan kita. Dan itu perlu kita lakukan bukan hanya pada saat kita ada masalah tetapi setiap hari. Kalau setiap hari kita berdoa, kita memuji Tuhan itu menolong kita fokus kepada Tuhan dan selalu bersukacita meskipun banyak masalah. Meskipun banyak pergumulan kita tetap ada damai dalam kehidupan kita. Itulah sikap yang benar, jangan sampai kita belajar seperti kepala penjara.

Di ayat 27, dalam menghadapi masalah kepala penjara ini merasa tidak ada harapan lagi. Dia tidak bisa menyelesaikan masalah ini. Akhirnya dia mau lari dari masalah dengan cara bunuh diri. Saya rasa waktu kita mengalami masalah biasanya kita ada 2 pilihan. Yang pertama, kita bisa menghadapi dengan cara berdoa kepada Tuhan,dengan memuji Tuhan. Itu adalah cara yang benar yang dimiliki/ dilakukan oleh orang-orang yang memiliki harapan di dalam Tuhan. Harapan yang sudah kita terima dari Tuhan Yesus. Yang kedua, orang-orang yang tidak memiliki harapan seperti kepala penjara ini. Kita bisa melihat kenyataan di dalam kehidupan kita, begitu banyak orang yang karena masalah/ tidak bisa menyelesaikan, tidak ada harapan, memilih hal yang sama. Atau mungkin tidak separah ini, tetapi memilih lari dari kelompok yang sebenarnya membuat mereka bisa bertemu dengan baik. Apakah itu cara yang benar. Apakah itu cara yang bisa menyelesaikan masalah. Akhirnya semakin tidak ada harapan. Sikap yang benar itu akan menolong kita semakin fokus kepada Tuhan dan bisa menghadapi masalah yang membuat kita sedih. Dan sikap ini membawa pengaruh yang luar biasa/ dampak yang luar biasa.

Di ayat 28, dengan seruan Paulus kepala penjara ini tidak bunuh diri. Tapi kita kalau menghentikan orang yang mau bunuh diri ini, itu tidak menolong semuanya. Karena dia berada di situasi yang tidak memiliki harapan. Di ayat 29-30, kepala penjara merasa tidak ada harapan lagi, takut. Tapi di ayat 31, perkataan Paulus dan Silas adalah perkataan yang kuat. Kenapa, karena sebelumnya mereka mengalami hal yang luar biasa di dalam Tuhan. Mereka menghadapi masalah itu dengan mulai berdoa, memuji Tuhan. Akhirnya mereka mengalami sesuatu yang luar biasa. Dan itu menjadi kesaksian mereka untuk bisa membagikan kepada kepala penjara ini. Dalam kehidupan kita sering juga bisa menghadapi/mengalami kondisi banyak masalah. Tapi kalau kita menghadapi dengan cara yang benar, dengan mengandalkan kekuatan Tuhan, menghadapi dengan doa dan pujian Tuhan akan bekerja dan menolong kita untuk menolong kita mengalami kuasa Tuhan yang luar biasa dan itulah menjadi kesaksian kita untuk bisa membagikan kepada yang lain supaya mereka tidak percaya kepada Tuhan. Pertanyaan saya waktu kita menghadapi masalah apakah kita juga mengalami pengharapan itu ataukeselamatan itu. Mulai dari kita berdoa, memuji Tuhan, mulai dari sikap kita. Dan itu yang bisa memberi dampak, membuat orang percaya, membuat kepala penjara itu percaya. Maka di ayat 32-34, dari kondisi yang tidak ada harapan menjadi gembira karena Paulus dan Silas jelas memberikan dampak yang luar biasa. Tapi dampak ini dimulai dari sikap mereka yang selalu berharap kepada Tuhan. Selalu berdoa, memuji Tuhan meskipun masalah yang mereka hadapi sangat berat. Meskipun kondisi mereka terikat mereka tetap berdoa, memuji Tuhan. Itulah yang membuat mereka menjadi satu kesaksian yang indah dan memberi pengaruh kepada yang lain. Memuji Tuhan bagi saya adalah satu hal yang selalu mengingatkan saya bahwa kita punya Tuhan yang bisa menolong kita, selalu menolong kita. Maka kita berdoa, memuji Tuhan adalah satu hal yang penting. Itu memberi dampak kepada yang lain, apalagi dalam situasi sekarang ini. Bagaimana kita bisa menghadapinya dengan damai. Berdoa, memuji Tuhan setiap hari seperti Paulus dan Silas. Mari kita belajar seperti mereka.