Memperbaharui Komitmen

Yosua 24:1-28

Oleh : Pdt. Timothy Hoe

Mungkin ada yang bertanya bukannya ini masih dalam suasana Paskah. Mengapa saat ini kita merenungkan sesuatu dalam Perjanjian Lama. Seperti tidak ada kaitannya sama sekali.  Ada kondisi yang mirip disini. Pasal 24 ini adalah pasal yang terakhir di dalam Kitab Yosua. Dan jika kita baca dalam perikop ini tercatat bahwa Yosua meninggal (pelayan terakhir Yosua). Pada saat itu Yosua bisa dikatakan sudah selesai tugasnya. Mengapa seperti itu? Kalau kita lihat dalam Yosua 1:6 “Kuatkan dan teguhkanlah hatimu, sebab engkaulah yang akan memimpin bangsa ini memiliki negeri yang Kujanjikan dengan bersumpah kepada nenek moyang mereka untuk diberikan kepada mereka.” Jadi pada saat itu sebenarnya tugas Yosua adalah memimpin bangsa Israel untuk masuk dan tinggal dimana Tuhan janjikan kepada mereka. Dan di ayat sebelumnya dalam pasal 21 kita akan temui bahwa ternyata Yosua sudah selesai tugasnya. Mereka sudah mendapatkan tempat yang aman dan Tuhan memberkati mereka. Itulah yang terjadi di pasal 21. Dan dalam pasal 24 ini tugas Yosua sudah selesai di hadapan Tuhan.

Dengan kondisi seperti ini maka bisa dikatakan bahwa bangsa Israel sebenarnya memasuki kondisi yang berbeda. Yang dulunya mereka berjalan-jalan di padang gurun sekarang mereka sudah ada tempat yang nyaman. Mereka berada di jaman untuk menikmati janji Allah. Merasakan, mengalami berkat Allah. Jadi mereka memasuki jaman yang berbeda. Itu sebabnya kembali Yosua mengumpulkan bangsa Israel untuk memberitakan tentang Tuhan kepada mereka. Di ayat 2 di mulai dengan “Beginilah firman Tuhan Allah” jadi bisa di katakan inilah khotbah Yosua kepada bangsa Israel. Dalam khotbah itu dia mengingatkan apa yang terjadi sebelumnyayaitu Tuhan memimpin bangsa Israel. Dan beberapa hal yang di katakan Yosua, ada Abraham yang dipanggil Tuhan (Kejadian 12), Tuhan memimpin orang Israel keluar dari Mesir (Keluaran) dan Tuhan memimpin melawan musuh Israel (Yosua). Itulah yang tercatat dalam ayat ke-2-13. Dan yang sangat menarik adalah Yosua memilih untuk mengumpulkan bangsa Israel di Sikhem. Kalau kita memperhatikan tempat ini, ini sangat berkaitan denga napa yang terjadi di dalam sejarah Israel. Kalau kita melihat di dalam Kejadian pasal 12 sebenarnya kita akan mendapatkan bahwa setelah Abraham dipanggil oleh Tuhan dan keluar dari tempatnya Tuhan menjanjikan sesuatu kepada dia (Kejadian 12:7). Itulah janji Tuhan kepada Abraham. Tetapi yang menarik adalah pada saat itu sebenarnya Abraham berada di Sikhem. Apakah Yosua sengaja atau apakah Tuhan yang menyuruh tapi sangat menarik adalah satu kaitan yang luar biasa dan kita melihat bahwa Tuhan pertama menjanjikan Sikhem dan disitulah Tuhan menggenapi janji-Nya dengan memberikan tempat ini. Dia menceritakan kepada bangsa Israel supaya mereka ingat bahwa Tuhan sudah melakukan sesuatu yang luar biasa bagi mereka.

Mungkin kita tidak seperti bangsa Israel yang mengalami banyak hal. Yang kita rasakan adalah Tuhan datang kedunia untuk menderita bagi kita, mati dan bangkit bagi kita. Itu adalah sesuatu yang lebih luar biasa yang membuat kondisi kita sekarang bukan lagi di dalam ikatan dosa tetapi menjadi orang yang bebas karena percaya kepada Tuhan. Jadi saya rasa kita sama-sama di pimpin oleh Tuhan untuk memasuki satu kondisi, situasi yang berbeda karena kita mendapatkan anugerah Tuhan yang luar biasa. Dan itu yang perlu kita selalu ingat. Yosua juga begitu, dia mengingatkan orang Israel tentang kebaikan Tuhan yang Tuhan telah lakukan kepada mereka karena ada satu hal yang sangat penting yaitu pesan selanjutnya dalam Yosua 24:14 “Oleh sebab itu takutlah akan Tuhan dan beribadahlah kepada-Nya denga tulus iklas dan setia. Jauhkanlah allah yang kepadanya nenek moyangmu telah beribadah di seberang sungai Efrat dan di Mesir, dan beribadahlah kepada Tuhan.” Karena TUhan yang telah memimpin, memberi semua itu sehingga bangsa Israel bukan hanya banyak orang saja, banyak hartanya tetapi mereka sekarang bisa memiliki tempat sendiri. Maka selanjutnya seharusnya ereka tetap memiliki hidup yang takut akan Tuhan. Hidup yang terus untuk beribadah kepada Tuhan. Karena Dialah yang memberikan semua itu. Hal yang sama juga untuk kita. Kalau bangsa Israel mereka di suruh bukan hanya terima semuanya itu tetapi harus beribadah kepada Tuhan. Kita juga sama, bukan hanya menerima keselamatan yang Tuhan telah berikan kepada kita tetapi selanjutnya kita harus memiliki hidup yang tetap takut akan Tuhan, tetap beribadah kepada Tuhan. Dan tentu ini adalah satu pilihan kita.

Dalam ayat 15, mengapa Yosua berkata seperti ini? Keputusan adalah pilihan kita sendiri. Takut akan Tuhan bukan keputusan yang bisa diambil oleh hamba Tuhan tetapi kita sendiri yang harus putuskan. Tetapi di sini Yosua katakana bahwa “Tetapi aku dan seisi rumahku, kami akan beribadah kepada Tuhan.” Mengapa seperti itu? Karena dia tahu bahwa semua ini dia bisa miliki bukan karena kekuatannya sendiri tetapi karena Tuhan yang memberikan maka Tuhan jauh lebih penting dari apa yang dia terima pada saat itu. Dia tahu fokusnya adalah Tuhan. Maka dia mau untuk tetap beribadah kepada Tuhan. Seharusnya bangsa Israel juga mengerti akan hal itu setelah mereka mengalami begitu banyak hal, perang, dan akhirnya mereka mendapatkan tempat itu seharusnya mereka sadar bahwa Tuhanlah yang memberikan. Seharusnya juga sekarang kita sadar bahwa karena Tuhanlah yang memberikan kita keselamatan maka sampai saat ini kita memiliki pengharapan yang pasti di dalam Tuhan dan itu semua karena Tuhan yang memberi. Maka seharusnya itu membuat kita tetap memilih untuk takut akan Tuhan. Saya berharap saat kita di tanya apakah kita takut akan Tuhan kita bisa seperti bangsa Israel seperti dalam ayat 16-18. Saya rasa itulah jawaban yang di inginkan oleh hamba Tuhan dari jemaatnya. Begitu juga dengan Yosua tetapi yang menarik adalah di ayat 19-20. Satu sisi saya rasa aneh, bangsa Israel sudah mengatakan bahwa mereka mau takut akan Tuhan. Tetapi di sini Yosua bicara seprti ini. Saya rasa satu alasan yang sangat penting untuk direnungkan adalah karena baik di jamannya Yosua atau sekarang sebenarnya sama. Untuk kita mengambil keputusan ikut Tuhan ada hal-hal yang harus kita siap untuk di hadapi. Karena iku Tuhan bukan berarti semuanya lancar, tidak. Tetap bisa ada masalah, tantangan bahkan tantangan itu sangat besar. Yang beda adalah karena kita memiliki Tuhan sehingga kita bisa melewati semuanya itu. Itu yang seharusnya kita tahu dulu. Bahwa akan menghadapi tantangan. Bahkan Tuhan Yesus pernah berkata kalau dunia membenci kamu ingatlah bahwa Dia telah lebih dahulu membenci Aku daripada kamu.

Maka mengikut Tuhan bukan sesuatu yang gampang. Dan Yosua ingin tunjukkan seperti itu kepada jemaat Israel. Tetapi apakah untuk mereka menyerah, tidak. Karena buktinya adalah Yosua sendiri memilih untuk tetap ikut Tuhan, beribadah karena dia tahu bahwa Tuhan yang terpenting. Maka bagi Yosua itulah suatu keputusan yang baik meskipun banyak tantangan yang harus di lewati. Karena Tuhan yang terpenting makanya Yosua tetap beribadah kepada Tuhan. Sebab itu kalau kita sungguh tahu apa yang Tuhan telah lakukan maka kita tahu yang terpenting kita mengikut Tuhan. Karena Tuhan adalah sumber semuanya itu. Meskipun sulit, harus memikul salib saya tetap mau hidup takut akan Tuhan, melayani Tuhan. Pertanyaannya adalah apakah kita berani mengambil keputusan seperti itu? Kalau kita berani maka kita harus sadar akan 1 hal seperti yang Yosua katakana dalam ayat 23. Ada tanggung jawab yang harus kita lakukan yaitu kita harus menjauhkan diri dari allah asing, atau hal-hal yang tidak menyenangkan hati Tuhan. Dan ini berarti harus di mulai dari mencari tahu apa yang menjadi fokus kita saat ini. Yosua mengingatkan semua itu supaya bangsa Israel sungguh mengerti bahwa bukan dapat berkatnya dan selesai. Tetapi seharusnya tetap hidup takut akan Tuhan, tetap beribadah kepada-Nya. Maka setelah mereka sudah aman, nyaman maka dia mengajak bangsa Israel untuk memperbaharui komitment mereka untuk tetap ikut Tuhan.

Kita baru merayakan Paskah. Kita tahu bahwa Tuhan Yesus datang kedunia ini menderita, mati dan bangkit bagi kita supaya kita bisa memiliki pengharapan yang pasti dan hidup yang kekal. Tetapi bukan berhenti disitu saja. Seharusnya kita juga tetap memperbaharui komitmen kita untuk tetap hidup takut akan Tuhan, beribadah kepada Tuhan.

200 thoughts on “Memperbaharui Komitmen

  1. Pingback: canadian cialis
  2. Pingback: sildenafil tablets
  3. Pingback: cialis in canada
  4. Pingback: tadalafil bleeding
  5. Pingback: cialis coupon 2019
  6. Pingback: metronidazole biam
  7. Pingback: tamoxifen tests
  8. Pingback: valtrex age
  9. Pingback: lasix hypocalcemia
  10. Pingback: drinking on zoloft
  11. Pingback: lexapro elderly
  12. Pingback: was ist ddavp
  13. Pingback: cozaar coupon
  14. Pingback: flomax bedwetting
  15. Pingback: augmentin nausea
  16. Pingback: celebrex and advil
  17. Pingback: actos anales
  18. Pingback: acarbose fda
  19. Pingback: remeron drug class
  20. Pingback: ivermectin 18mg
  21. Pingback: vardenafil 10
  22. Pingback: ivermectin 3
  23. Pingback: trimox investment
  24. Pingback: amoxicillin 875 mg
  25. Pingback: smoking provigil
  26. Pingback: northwestpharmacy
  27. Pingback: starzbet
  28. Pingback: starzbet
  29. Pingback: prednisone 5084
  30. Pingback: пин ап
  31. Pingback: generic tadalafil
  32. Pingback: motrin 400 ml
  33. Pingback: ubat celecoxib
  34. Pingback: is imdur an arb
  35. Pingback: imuran red face
  36. Pingback: migranal vs maxalt

Comments are closed.